Jika sebelumnya kita lebih fokus membahas apa itu digital marketing, kali ini kita akan menjelajahi channel-channelnya. Bagaimana cara mempromosikan sesuatu di internet menjadi kunci utama dalam digital marketing.
Mulai dari SEO, content marketing, social media marketing, hingga influencer marketing, semua strategi ini memainkan peran penting dalam menarik lebih banyak customer atau audience di dunia digital. Namun, bagaimana sebenarnya peran mereka dan proses aktivitasnya hingga bisa mencapai tujuan promosi? Check artikel berikut.
Channel digital marketing adalah cara atau alat yang kita gunakan untuk mempromosikan produk atau jasa melalui platform digital. Strategi ini memanfaatkan teknologi dan internet untuk menjangkau audiens dengan lebih efektif dan efisien. Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan channel digital marketing menjadi semakin penting bagi bisnis untuk meningkatkan visibilitas, interaksi, dan penjualan.
Pada dasarnya Search Engine Optimization (SEO) adalah cara untuk membuat situs web kita muncul lebih tinggi di hasil pencarian mesin pencari seperti Google. SEO melibatkan penggunaan kata kunci yang relevan, pembuatan konten berkualitas, dan pengaturan teknis situs web. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah dan kualitas pengunjung ke situs web secara organik.
Jika kamu amati website yang dimiliki oleh brand-brand besar, website mereka memiliki struktur dan tampilan konten yang menarik dan juga bagus. Bagus dalam artian website mereka gampang diakses serta mudah untuk mencari apa yang kita inginkan. Apsek ini lah biasanya membuat mereka berada di posisi atas pencarian Google.
Misalnya sebuah toko online pakaian yang menerapkan SEO dengan menargetkan kata kunci seperti "baju wanita trendy" dapat muncul di halaman pertama Google, sehingga meningkatkan peluang pengunjung yang mencari produk tersebut untuk mengunjungi situs mereka. Munculnya website ini bisa dipengaruhi banyak aspek.
Dari segi SEO, kemungkinan website ini tidak hanya mencantumkan keyword-keyword yang ditargetkan seperti "baju wanita trendy" dan lain-lain. Tetapi kemudahan pengunjung dalam mengakses dan konten-konten (gambar, text, dan fitur-fitur) yang ada di website tersebut.
Content Marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada pembuatan dan distribusi konten yang berharga, relevan, dan konsisten untuk menarik dan mempertahankan audiens. Konten dapat berupa artikel blog, video, infografis, podcast, dan lainnya.
Segala aspek pada bagian ini berasal dari ide dan kreatifitas. Namun, hal yang menarik dari content marketing adalah, bagaimana strategi yang dibuat bisa diterapkan diberbagai platform, mulai dari media sosial, website, dan email.
Misalnya, perusahaan fashion ZYX ingin meningkatkan penjualan koleksi pakaian musim panas mereka dengan menggunakan Instagram. Mereka menargetkan wanita berusia 18-30 tahun yang aktif di media sosial.
Konten yang dibuat meliputi foto Outfit of the Day (OOTD), video tutorial mix and match pakaian, behind the scenes photoshoot, dan penggunaan hashtag khusus. Konten tersebut diposting secara terencana melalui kalender konten yang mencakup berbagai fitur interaktif seperti Stories, IGTV, dan Reels.
Dengan mengukur hasil melalui jumlah engagement seperti like, komentar, share, dan klik link di bio, perusahaan ZYX dapat menarik perhatian audiens, meningkatkan interaksi, dan meningkatkan penjualan mereka.
Social Media Marketing adalah penggunaan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn untuk mempromosikan produk atau jasa. Strategi ini mencakup pembuatan konten menarik, berinteraksi dengan audiens, dan menjalankan kampanye iklan berbayar.
Pada proses dan praktiknya, social media marketing kerap dikombinasikan dengan content marketing. Yap, fokus utamanya di konten. Kamu tentunya pasti tau, bagian penting pada setiap media sosial adalah konten. Sehingga ini lah yang menjadi alasan kenapa dua channel ini sangat sering digabungkan.
Pemasaran pada channel ini tentunya memiliki tujuan untuk meningkatkan penjualan, yang mana kamu perlu untuk menganalisis berbagai aspek seperti like, komentar, dan share.
Misalnya, brand kosmetik yang menggunakan Instagram untuk berbagi tutorial makeup, menampilkan produk baru, dan berinteraksi dengan followers melalui komentar dan direct message.
Berbeda dengan channel yang lain. Email Marketing melibatkan pengiriman email langsung kepada pelanggan atau prospek untuk mempromosikan produk, menawarkan diskon, atau memberikan informasi terbaru. Ini adalah cara efektif untuk membangun hubungan dengan pelanggan dan mendorong penjualan.
Misalnya, sebuah toko buku online yang mengirimkan pesan yang berbentuk newsletter bulanan dengan rekomendasi buku, ulasan, dan promosi khusus kepada pelanggan yang telah mendaftar di situs mereka.
Pay-Per-Click (PPC) Advertising adalah model iklan di mana kita membayar setiap kali iklan kita diklik. PPC paling umum digunakan dalam bentuk iklan mesin pencari seperti Google Ads, tetapi juga bisa diterapkan di platform media sosial dan situs web lainnya.
Pada contoh kasusnya, sebuah restoran yang menjalankan kampanye PPC di Google dengan iklan yang muncul ketika seseorang mencari "restoran terbaik di Jakarta," dan membayar setiap kali iklan tersebut diklik oleh pengguna.
Nah, kalau ini kamu pasti udah familiar kan? Yap, Influencer Marketing adalah strategi pemasaran yang melibatkan kolaborasi dengan influencer atau individu yang memiliki pengikut besar dan berpengaruh di media sosial untuk mempromosikan produk atau jasa.
Misalnya, sebuah brand kecantikan yang bekerja sama dengan seorang beauty influencer di Instagram untuk mengulas produk terbaru mereka, menarik perhatian dan meningkatkan penjualan di kalangan pengikut influencer tersebut.
Itulah pembahasan mengenai channel digital marketing. Apakah kamu tertarik menggunakannya ada bisnismu? Yuk mari kita diskusikan di https://floothink.com/contact.